Rabu, 04 Mei 2011

Ustadz Syamsi Ali: Jika Darurat, Jasad Osama Boleh Tak Dikubur di Tanah

..... Beberapa kalangan menyayangkan pembenaman jenazah Osama bin Laden ke laut. Meski diyakini sebagai gembong teroris oleh banyak pihak, namun tidak seharusnya jenazah Osama tidak dimakamkan di darat. Ustadz Indonesia yang bermukim di AS, M Syamsi Ali, meyakini keadaan Osama di luar normal sehingga hukum darurat boleh berlaku.

"Dalam keadaan 'tidak normal', dan saya yakin keadaan Osama bin Laden ada di luar keadaan normal, maka hukum 'dharurat' boleh saja berlaku. Artinya, pengecualian terhadap hukum itu bisa saja terjadi. Untuk itu, pembuangan mayat bin Laden ke laut karena terdesak oleh keadaan boleh saja masuk dalam kategori 'dharurat'," kata Syamsi.

Berikut ini wawancara detikcom dengan pria yang pernah terpilih dalam Tim Rekonsiliasi, sebuah wadah bentukan Walikota New York untuk mencegah konflik Yahudi-Muslim akibat tragedi Al Aqsa, Selasa (3/5/2011):

Jenazah Osama bin Laden dibenamkan di laut. Bagaimana hukumnya?

Dalam keadaan normal, sebenarnya menguburkan mayat itu dengan ditanam ke dalam tanah. Didahului beberapa prosesi, termasuk memandikan, mengkafani, dan menyembahyangkan. Keempat hal ini; memandikan, mengkafani, menyembahyangkan dan menguburkan adalah 'fardhu kifayah' (kewajiban kolektif) atas orang-orang Islam.

Akan tetapi dalam keadaan 'tidak normal', dan saya yakin keadaan Osama bin Laden ada di luar keadaan normal, maka hukum 'dharurat' boleh saja berlaku. Artinya, pengecualian terhadap hukum itu bisa saja terjadi. Untuk itu, pembuangan mayat bin Laden ke laut karena terdesak oleh keadaan boleh saja masuk dalam kategori 'dharurat'. Tentunya keputusan dharurat ini sepenuhnya ada di pihak keamanan Amerika.

Penanganan jenazahnya bagaimana?Apakah sama seperti pemakaman di darat?

Tentunya karena semua ada dalam ranah darurat, maka semua hal-hal detail pemakaman normal itu boleh saja tidak berlaku. Menghadapkan wajahnya ke arah kiblat misalnya, mungkin secara praktikal tidak mungkin dilakukan. Jadi, kemungkinan hanya diikat ke sebuah objek yang berat, lalu dibenamkan ke dasar laut.

Kondisi seperti apa saja yang membolehkan seseorang dimakamkan di laut?

Dalam hal ini agak susah memang untuk menentukan 'keadaan' bagaimana. Kata darurat itu sendiri tentunya penafsirannya berbeda dari seseorang ke orang yang lain. Barangkali bagi Amerika, semua yang terkait dengan bin Laden setelah kematiannya masuk dalam ruang 'emergency' maka dilakukanlah seperti itu. Yang pasti kita dengar bahwa tidak ada negara yang ingin menerima jasadnya. Pakistan menolak, Afghanistan menolak, Saudi menolak, dan tentunya kalau dibawa ke Amerika akan menjadi objek kemarahan yang luar biasa.

Di satu sisi, kemungkinan saja bahwa jasadnya itu memang mengalami kerusakan yang sangat parah, yang tidak memungkinkan untuk ditunda lagi. Jadi satu-satunya pilihan yang tepat dalam pemikiran Amerika saat itu adalah dengan mencampakkannya ke dasar laut.

Seorang pejabat senior pertahanan AS mengungkapkan bagaimana Osama dimakamkan. Diawali dengan upacara keagamaan di USS Carl Vinson di Laut Arab. Jasadnya dimandikan dan dibungkus dengan kain putih lalu jenazah Osama ditempatkan di sebuah papan dan digelincirkan ke laut. Mekanismenya sudah benar?

Saya sekali lagi katakan, dalam susana di luar normal, adalah tidak memungkinkan untuk melakukan semuanya berdasarkan mekanisme yang normal. Kita diingatkan jenazah-jenazah sahabat yang ketika itu menemukan syahidnya di perang Uhud. Mereka justru tidak dimandikan, tidak dikafani, dan hanya disalati lalu dikuburkan secara massal.

Saya ingin ingatkan teman-teman semuanya bahwa bin Laden adalah musuh Amerika yang membunuhnya. Sebagai musuh, mungkin orang Inggris bisa mengatakan: who cares? (ngapain peduli?). Walau demikian, Amerika masih berusaha untuk mengkafani dan memandikan (keduanya nggak perlu dalam suasana demikian), dan kemungkinan mensalati. Saya curiga, kalau di kapal itu ada 'Muslim Chaplain' yang ikut. Jadi kemungkinan prosesnya telah dilakukan dengan baik sesuai keadaan yang memungkinkan.

Kalau jenazah sebenarnya bisa dimakamkan di darat tetapi malah dimakamkan di laut bagaimana?

Dalam kaidah fiqhi dikatakan: 'kalau air sudah ada maka tayammun batal'. Artinya, kalau memang ada tempat di daratan untuk memakamkannya, maka pemakaman di laut tidak dibenarkan.

Benarkah membenamkan jenazah di laut berarti tidak menghormati jenazah?

Masalah di sini bukan membenamkan atau tidak. Tapi dilihat kepada 'kenapa terjadi pembenaman itu'. Masalah menghormati atau tidak itu juga terkait dengan proses yang terjadi sebelumnya. Ketika dalam keadaan perang, bukankah segala sesuatu bisa terjadi? Apalagi Osama bin Laden dilihat Amerika sebagai musuh terbesar. Kalau Amerika masih berusaha memenuhi beberapa hal, misalnya menyalatkan, dll itu adalah kemurahan dan kebaikan mereka.

Alasan AS lain yang beredar, tidak ada satu pun negara yang menerima jenazah Osama sehingga dipilih opsi ditenggelamkan di laut. Tepatkah? Atau sebenarnya ada opsi lain yang patut dipertimbangkan?

Sebagaimana saya katakan terdahulu, boleh jadi pasukan komando khusus Amerika ini perlu bergerak cepat dan sigap. Kemungkinan mereka telah berusaha mengontak ketiga negara itu, yaitu Saudi, Pakistan dan Afghanistan. Tapi ketiganya menolak Obama karena akan menjadi pusat kemarahan mereka yang memang anti Osama.

Nampak memang penguburan ini tergesa dan bahkan kilat. Tapi sekali lagi, seharusnya kita pahami keadaan yang melingkupi kematian Osama bin Laden. Keadaan perang, dan pasukan Amerika saya kira ingin segera 'get rid of it' secepat mungkin.

Saya pribadi melihatnya ini positif dengan beberapa alasan. Pertama, kalau jasadnya dibiarkan boleh jadi akan membusuk karena keterbatasan pendingin di Pakistan. Kedua, akan menjadi pembicaraan yang melibatkan 'emosi' dua pihak, yaitu pendukung dan musuhnya. Ketiga, secara Islam memang itu aturannya. Keempat, melambatkan penguburannya bisa memicu reaksi 'tak perlu' dari beberapa kelompok radikal di berbagai tempat.

Jika dimakamkan di darat, bagaimana mencegah kuburannya dijadikan tempat suci oleh pengikutnya seperti yang dikhawatirkan AS?

Saya yakin 100% bahwa hal ini bukan isu. Tidak mungkin kuburan bin Laden akan dijadikan tempat suci atau sakral bagi pengikutnya. Apalagi, saya yakin kalau seandainya dikuburkan di darat, maka kuburan itu akan dijaga ketat oleh pengamanan. Tapi sekali lagi, masalahnya bukan itu.

Mengingat sosok Osama yang kontroversial, apakah menurut Anda, opsi pemakaman di laut memang paling bijak untuk dilakukan? Tidak akan menyakiti perasaan umat Islam?

Saya tidak punya hak untuk mengatakan bijak atau tidak. Karena semua itu kembali kepada keadaan yang mengitari kejadi tersebut. Untuk umat Islam, kenapa harus disakiti? Bukankah setelah seseorang meninggal dunia, biarkan semua urusannya kepada Allah SWT. Masalah dikuburkan secara benar atau salah, itu bukan urusan si mayat tapi urusan mereka yang melakukan. Jadi kalau benar, yang menguburkanya mendapat 'sanjungan'. Tapi kalau salah, yang melakukan itu yang bertanggung jawab.

Sebaiknya umat Islam konsentrasi kepada bagaimana ke depan agar hal yang terjadi kepada Osama bin Laden itu tidak lagi terjadi kepada siapa-siapa. Kiranya ke depan, kita mampu menjadi pelaku 'kebaikan' tanpa melibatkan 'proses' yang merusak. Merusak, bukan saja dunia material tapi termasuk nama baik Islam itu sendiri. Saya tidak ingin 'menghakimi' niat baik bin Laden. Tapi perilakunya telah memakan korban dari kalangan umat lebih banyak dari non-Muslim. Dan ini yang perlu kita ingat bersama.

Apakah Anda dilibatkan atau dimintai pendapat terkait penanganan jenazah Osama?

Tidak. Kami di Amerika tidak dilibatkan. Nampaknya setelah kematiannya itu tanpa konsultasi dengan Muslim di Amerika jasadnya telah dibenamkan ke dasar laut. Dan memang hal itu kami tidak harapkan. Kami tidak punya 'nyali' untuk terlibat dalam hal tersebut.

sumber : http://www.detiknews.com

PKB Siap Bersaing dengan PKB Indonesia di Pemilu 2014

.... Yenny Wahid akhirnya mendaftarkan PKB Gus Dur ke Kemenkum HAM dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin Muhaimin Iskandar pun siap bersaing menghadapi partai pecahan PKB tersebut di pemilu 2014 .

"PKB tidak takut bersaing dengan munculnya partai baru bentukan Yenny Wahid," tutur Ketua DPP PKB, Marwan Jafar, kepada detikcom, Sabtu (30/4/2011).

Marwan menganggap bahwa membuat partai politik baru adalah hak setiap warga negara yang dilindungi Undang-undang. Apalagi, ia juga menganggap bahwa partai bentukan Yenny Wahid tersebut belum mempunyai arah dan warna perjuangan yang jelas.

"Suara PKB adalah suara yang sudah jelas konstituennya, sudah mempunyai arah perjuangan dan warna yang jelas, sementara jika partai baru itu kan masih belum jelas warna dan arah perjuangannya, dan belum jelas juga konstituennya dari mana," ujar Marwan Jafar

Loyalitas kader maupun konstituen PKB sendiri, membuat Marwan, tak akan luntur begitu saja. Ia meyakini pendukung PKB tidak akan mengalihkan dukungan ke partai bentukan Yenny Wahid tersebut.

"PKB tetap merasa tenang-tenang saja dan yakin dengan basis suara PKB yang terkenal setia. PKB yang sekarang sudah lengkap dan sudah lebih stabil dibandingkan partai baru yang dipimpin oleh Yenny Wahid," ujarnya

Lebih dari itu, Marwan menilai figur Yenny Wahid yang menjadi Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia , bukanlah seorang figur yang mempunyai kharisma seperti Gus Dur, sehingga sepak terjangnya tidak perlu dikhawatirkan.

"Kita tidak takut dengan sosok kepemimpinan Yenny Wahid, karena Yenny Wahid itu berbeda dengan Gus Dur, kalau saya bilang Yenny itu tidak ada apa-apanya bila dibanding dengan Gus Dur," pungkasnya

PKB Gus Dur mendaftarkan diri ke Kemenkum HAM untuk mengikuti Pemilu 2014. PKB Gus Dur menamakan diri Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia dengan Ketua Umum Yenny Wahid, Wakil Ketua Umum Syafrin Romas, dan Sekjen Imron Hamid.

Sumber : http://www.detiknews.com

Cak Imin Tak Merasa Tersaingi PKB Indonesia

..... Yenny Wahid mendaftarkan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia (PKB Indonesia) untuk mengikuti Pemilu 2014. Bagaimana komentar Ketua Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar?

"Saya nggak ada komentar," kata Muhaimin Iskandar di sela-sela kunjungan bareng Presiden SBY di dua pabrik di Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5/2011).

Merasa tersaingi? "2009 mereka sudah nggak dukung, jadi nggak pengaruh," jawab Cak Imin singkat.

PKB Indonesia telah didaftarkan ke Kemenkum HAM untuk mengikuti Pemilu 2014. PKB Indonesia adalah PKB pro Gus Dur.

"Kita sudah mendaftar untuk mengikuti Pemilu 2014 atas nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia. Ketua Umumnya Yenny Wahid, Wakil Ketua Umumnya saya, Sekjennya Imron Hamid. Logonya semua mirip sama seperti logo PKB," ujar Wakil Ketua Umum PKBI, Syafrin Romas, kepada detikcom, Jumat (29/4) lalu.

Syafrin menuturkan, kini PKBI bersiap membangun jaringan ke daerah. Saat ini PKBI tengah mempersiapkan perwakilan di daerah-daerah untuk mengikuti verifikasi parpol peserta pemilu 2014 yang akan dilakukan Kemenkum HAM.

Meskipun mendaftar sebagai partai baru, PKBI memiliki jaringan lama. Yang masuk dalam kepengurusan PKBI adalah pengurus PKB yang loyal dengan Gus Dur.

"Ini adalah penjelmaan PKB Gus Dur karena berdasar UU kita harus patuh untuk membuat partai baru," ujarnya.

Sumber : http://www.detiknews.com

PKB Indonesia Tak Akan Mampu Saingi PKB


... Munculnya Partai Partai Kedaulatan Bangsa (PKB) Indonesia yang diklaim sebagai jelmaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pro Gus Dur tidak membuat PKB pro Muhaimin Iskandar gentar. Partai baru itu tidak akan mampu menandingi PKB.

"PKB Indonesia itu sama sekali bukan kompetitor kita," kata Ketua DPP PKB Marwan Jafar kepada detikcom, Sabtu (30/4/2011).

PKB Indonesia diketuai oleh anak kandung tokoh besar PKB, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid. Namun, Marwan yakin sosok Yenny tidak akan membuat daya saing partai anyar itu lebih kuat.

Menurut Marwan, PKB Indonesia juga tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan keberadaan Nahdatul Ulama (NU), lagi-lagi karena didirikan oleh seorang Yenny. Berbeda halnya dengan pendirian PKB lama yang kental dengan nuansa nahdliyin.

"PKB Indonesia itu tidak memiliki nilai historis dengan NU. Mengapa? Karena PKBI hanya didirikan oleh Yenny Wahid, sedangkan PKB dilahirkan oleh NU," ungkap Marwan.

Bagi Marwan, kehadiran PKB Indonesia tidak lebih dari sekadar fenomena maraknya pendirian partai menjelang pemilu, seperti Partai Nasional Demokrat dan Partai Nasional Republik. Ia tidak takut PKB digembosi oleh partai baru itu.

"Tapi kita pun tidak masalah jika ada yang pindah ke PKB Indonesia, pindah partai, kan, itu hal yang biasa," paparnya.

Sumber : http://www.detiknews.com/

Solusi Gus Choi atas NII...

Aspek ideologi NII membahayakan negara Indonesia.........

Tokoh Nahdlatul Ulama, Effendi Choirie, menyatakan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) membahayakan eksistensi negara Indonesia. Dia melihat, ada setidaknya dua faktor yang menunjukkan hal tersebut.

“Pertama adalah aspek ideologi yang berbeda dari Pancasila, dan yang kedua dalam konteks kriminalitas,” ujarnya saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, CIkini, Jakarta Pusat, Selasa 3 Mei 2011.

Namun demikian, politisi asal Gresik Jawa Timur ini menjelaskan, dibanding dengan persoalan kriminalitas, aspek ideologi memegang peranan yang lebih besar. Dia khawatir apabila di masa depan, ideologi yang mereka perjuangkan mendapat saluran yang sah.

“Suatu saat kalau mereka, melalui pendidikannya, entah di Al Zaytun, entah di mana, kemudian, terus berkembang, mereka didoktrin, kemudian mereka menyebar di desa-desa. Suatu saat mereka bisa bikin partai politik, kemudian partai politiknya menang, berarti mereka mengembangkan ideologinya melalui struktur, melalui kekuasaan, melalui partai politik di parlemen,” katanya panjang lebar.

Sementara, dalam hal kriminalitas, pria yang juga akrab disapa Gus Choi itu tidak terlalu signifikan. “Misalkan penipuan, ditangkap, selesai,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau pemerintah untuk tidak mengecilkan permasalahan tersebut. Dia pun menawarkan beberapa solusi untuk menyikapi persoalan NII tersebut. Apalagi, tokoh-tokoh agama, baik dari NU dan muhammadiyah, semuanya menyatakan NII berbahaya.

“Pertama, intelijen harus melakukan operasi besar untuk mencari informasi seakurat-akuratnya, bahwa peta NII itu ada di mana saja, siapa tokohnya, siapa figurnya, mereka sudah sampai di mana saja," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

"Kemudian setelah itu menjadi kesimpulan negara, dilaporkan kepada Presiden, dilaporkan kepada DPR Komisi I, kemudian dari situ diambil kesimpulan mengenai langkah-langkah yang harus diambil itu apa. Apakah langkah kursif atau langkah persuasi," ujar anggota Komisi I DPR itu.

Langkah persuasi misalnya memanggil tokoh-tokohnya itu. Kemudian rakyat juga harus dipersuasikan dengan pendekatan edukasi. "Nah, pendekatan itu tidak hanya negara saja, tapi juga tokoh-tokoh agama, dari NU, Muhamadiyah, kampus,” katanya...

Sumber : http://us.nasional.vivanews.com/news/read/218249-solusi-gus-choi-atas-nii

PKBI berpeluang gembosi PKB

...Salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Effendi Choirie mengaku akan netral menyusul adanya partai ´pecahan´ baru yang dimotori oleh putri Gus Dur Yenny Wahid dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia (PKBI).

"Saya ingin netral. Memang sedih juga di dalam NU banyak partai, tapi sejarah harus dilalui, suka tidak suka harus dilewati," kata pria yang akrab disapa Gus Choi itu, saat menghadiri acara "Pidato Kebudayaan" Rizal Ramli di TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/5).

Apa yang dilakukan Yenni, menurut Gus Choi, sebenarnya ingin meneruskan perjuangan Gus Dur. Namun kemudian Yenni tidak mendapatkan tempat karena dimonopoli oleh Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang kini menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. "Berarti ada aspirasi yang tidak tertampung," tegas dia.

Terlepas dari itu semua, ungkap Gus Choi, partai yang telah mendaftarkan diri di Kementerian Hukum dan HAM ini dinilai memiliki prospek, meski tidak memakai PKB, partai ini tetap mengusung karisma seorang Gus Dur.

Namun demikian, pekerjaan Yenni tidaklah gampang. Gus Choi mengimbau Yenny Wahid harus bisa meyakinkan para Kyai yang memiliki loyalitas terhadap Gus Dur untuk kembali bergabung bersama PKBI.

Sumber : http://www.primaironline.com/berita/Politik/141345-pkbi-berpeluang-gembosi-pkb

Mediasi Gagal, Seteru Lily Wahid-Gus Choi VS PKB Lanjut ke Persidangan

Mediasi antara Lily Wahid dan Effendi Choiri (Gus Choi) terkait recall yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menemui jalan buntu. Akhirnya, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) mengadili lewat jalur persidangan.

"Majelis perlu tegaskan bahwa perdamaian tidak tercapai sampai hari ini. Namun demikian sebelum perkara diputus perdamaian masih bisa terbuka. Namun kita secara formal disini harus tegas bahwa walau telah diupayakan perdamaian pada mahkamah partai masih berlum tercapai," kata ketua majelis hakim Kartim dalam persidangan di PN Jakpus, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Selasa (5/3/2011).

Dalam persidangan kali ini, kuasa hukum Lily dan Gus Choi, Saleh, menyatakan pertemuan antar kedua belah pihak, yakni penggugat dan tergugat sudah dilakukan. Kendati demikian tidak ada kesepakatan damai yang berhasil dihasilkan. "Setelah surat ditandatangani. Kami disodorkan surat oleh DPP PKB yang pada intinya DPP PKB tidak mau menjalankan perintah mediasi dari pengadilan," kata Saleh.

Selain itu, Saleh mengatakan bahwa penggugat juga keberatan dengan kehadiran kuasa hukum dari DPP PKB, yakni Anwar Rachman. Pasalnya, Anwar merupakan anggota Mahkamah Tahkim yang justru tidak mau berdamai.

Sementara itu, Anwar Rachman, mengakui jika dirinya adalah anggota Mahkamah Tahkim. Namun, pihaknya membantah keberadaan permohonan untuk mengajukan sengketa di Mahkamah Tahkim ataupun peninjauan kembali. "Jadi kami tegaskan bahwa sampai sekarang hal itu belum ada," katanya.

Menengahi perseteruan ini, Ketua Majelis Hakim, Kartim, menegaskan bahwa yang penting kedua belah pihak sudah menujukan belum adanya perdamaian. Oleh sebab itu, persidangan masuk kepada pembacaan gugatan. Sidang dimulai dengan ditandainya pembacaan surat gugatan oleh penggugat.

Seperti diketahui, kedua politisi ini menggugat Muhaimin Iskandar dan Ketua DPR atas recall menjadi anggota DPR. Gugatan ini terdaftar di pengadilan dengan nomor surat gugatan 109/PDT.G/2011/PN.JKT.PST untuk gugatan Lily Wahid kepada DPP PKB dan 108/PDT.G/2011/PN.JKT.PST untuk gugatan Gus Choi kepada DPP PKB. Keduanya beralasan bahwa recall tersebut melanggar UU Parpol dan UU MPR, DPR, DPRD, DPD. Keduanya di recall setelah menyetujui Hak Angket Pajak.

Sumber_http://www.detiknews.com

Minggu, 01 Mei 2011

Naskah Delarasi

Teks Naskah Deklarasi

NASKAH DEKLARASI

PARTAI KEBANGKITAN BANGSA



Bahwa cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur, serta untuk mewujudkan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Bahwa wujud dari bangsa yang dicita-citakan itu adalah masyarakat beradab dan sejahtera yang mengejawantahkan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan yang bersumber dari hati nurani; bisa dipercaya, setia dan tepat janji serta mampu memecahkan masalah sosial yang bertumpu pada kekuatan sendiri; bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi, tolong menolong dalam kebajikan; serta konsisten menjalankan garis/ketentuan yang telah disepakati bersama.

Bahwa dalam kurun tiga dasawarsa terakhir ini, perjuangan bangsa mencapai cita-cita tersebut terasa semakin jauh dari yang diharapkan. Pembangunan politik, ekonomi, sosial dan budaya telah mengabaikan faktor rakyat sebagai pemegang kedaulatan, pengingkaran terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut telah melahirkan praktik kekuasaan tidak terbatas dan tidak terkendali, yang mengakibatkan kesengsaraan rakyat.

Bahwa untuk mewujudkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut serta mencegah terulangnya kesalahan serupa dimasa mendatang, diperlukan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis. Didalam tatanan kehidupan yang demokratis itu, warga Jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai bagian dari bangsa Indonesia bertekad untuk bersama komponen bangsa lain mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, berakhlak mulia dan bermartabat melalui suatu wadah partai politik.

Maka dengan memohon rahmat, taufiq, hidayah dan inayah Allah SWT serta didorong oleh semangat keagamaan, kebangsaan dan demokrasi, kami warga Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan ini menyatakan berdirinya partai politik yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka dan demokratis yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa.

Jakarta, 29 Rabiul Awwal 1419 H/23 Juli 1998 M

Para Deklarator

MUNASIR ALI
ILYAS RUCHIYAT
ABDURRAHMAN WAHID
A. MUSTOFA BISRI
A. MUHITH MUZADI

Sejarah Pendirian PKB

Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto lengser keprabon sebagai akibat desakan arus reformasi yang kuat, mulai yang mengalir dari diskusi terbatas, unjuk rasa, unjuk keprihatinan, sampai istighosah dan lain sebagainya.

Peristiwa ini menandai lahirnya era baru di Indonesia, yang kemudian disebut era reformasi. Sehari setelah peristiwa bersejarah itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai kebanjiran usulan dari warga NU di seluruh pelosok tanah air. Usulan yang masuk ke PBNU sangat beragam, ada yang hanya mengusulkan agar PBNU membentuk parpol, ada yang mengusulkan nama parpol. Tercatat ada 39 nama parpol yang diusulkan. Nama terbanyak yang diusulkan adalah Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat dan Kebangkitan Bangsa.

Ada juga yang mengusulkan lambang parpol. Unsur-unsur yang terbanyak diusulkan untuk lambang parpol adalah gambar bumi, bintang sembilan dan warna hijau. Ada yang mengusulkan bentuk hubungan dengan NU, ada yang mengusulkan visi dan misi parpol, AD/ART parpol, nama-nama untuk menjadi pengurus parpol, ada juga yang mengusulkan semuanya. Di antara yang usulannya paling lengkap adalah Lajnah Sebelas Rembang yang diketuai KH M Cholil Bisri dan PWNU Jawa Barat. Dalam menyikapi usulan yang masuk dari masyarakat Nahdliyin, PBNU menanggapinya secara hati-hati. Hal ini didasarkan pada adanya kenyataan bahwa hasil Muktamar NU ke-27 di Situbondo yang menetapkan bahwa secara organisatoris NU tidak terkait dengan partai politik manapun dan tidak melakukan kegiatan politik praktis. Namun demikian, sikap yang ditunjukan PBNU belum memuaskan keinginan warga NU. Banyak pihak dan kalangan NU dengan tidak sabar bahkan langsung menyatakan berdirinya parpol untuk mewadahi aspirasi politik warga NU setempat. Diantara yang sudah mendeklarasikan sebuar parpol adalah Partai Bintang Sembilan di Purwokerto dan Partai Kebangkitan Umat (Perkanu) di Cirebon.

Akhirnya, PBNU mengadakan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 3 Juni 1998 yang menghasilkan keputusan untuk membentuk Tim Lima yang diberi tugas untuk memenuhi aspirasi warga NU. Tim Lima diketuai oleh KH Ma'ruf Amin (Rais Suriyah/Koordinator Harian PBNU), dengan anggota, KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), Dr KH Said Aqil Siradj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU), HM Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU). Untuk mengatasi hambatan organisatoris, Tim Lima itu dibekali Surat Keputusan PBNU.

Selanjutnya, untuk memperkuat posisi dan kemampuan kerja Tim Lima seiring semakin derasnya usulan warga NU untuk menginginkan partai politik, maka pada Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 20 Juni 1998 memberi Surat Tugas kepada Tim Lima, selain itu juga dibentuk Tim Asistensi yang diketuai oleh Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota H Muhyiddin Arubusman, H.M. Fachri Thaha Ma'ruf, Lc., Drs. H Abdul Aziz, M.A., Drs. H Andi Muarli Sunrawa, H.M. Nasihin Hasan, H Lukman Saifuddin, Drs. Amin Said Husni dan Muhaimin Iskandar. Tim Asistensi bertugas membantu Tim Lima dalam mengiventarisasi dan merangkum usulan yang ingin membentuk parpol baru, dan membantu warga NU dalam melahirkan parpol baru yang dapat mewadahi aspirasi poitik warga NU.

Pada tanggal 22 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan rapat untuk mendefinisikan dan mengelaborasikan tugas-tugasnya. Tanggal 26 - 28 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan konsinyering di Villa La Citra Cipanas untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol. Pertemuan ini menghasilkan lima rancangan:

Pokok-pokok Pikiran NU Mengenai Reformasi Politik, Mabda' Siyasiy, Hubungan Partai Politik dengan NU, AD/ART dan Naskah Deklarasi.
http://dpp-pkb.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=329&Itemid=58

Hyme PKB

Mars PKB

Atribut PKB

Pemuda dan PKB Kota Cimahi

.... Saat Pemuda menjadi bagian terpenting dalam alur kehidupan bangsa, maka sepatutnya bahwa mereka mendapatkan kepercayaan penuh akan peranan penting yang dijalani terhadap kemandirian Bangsa dan Negara.
.... Evolusi yang berkembang dan menjamur dalam berbagai kehidupan berbangsa & bernegara, tidak sebatas menjadi tontonan menarik bagi para pemuda. Keterlibatannya akan hal tersebut, adalah tolak ukur tongkat kaderisasi dan idiologisasi bangsa ini dala diri mereka, dari para pendahulunya.......
..... Kehidupan Kota saat ini menjadi, tolak ukur kebesaran sebuah bangsa.... maka sudah sepatutnya jika wajah kota dengan memberikan porsi besar bagi para pemuda, dengan menerbitkan berbagai kebijakan yang mendukung kreatifitas pemuda.... 
..... Kebijakan kehidupan yang bermuara dari parlemen harus sudah melibatkan para pemuda, yang sesunguhnya adalah pemuda... PKB Kota Cimahi menyambut hangat akan harapan dan tantangan ini, tentunya sebagai bentuk partisipasi organisasi politik untuk menciptakan para pemimpin berikut, yang memiliki kepiawaian dalam menjawab tantangan jaman. Bahwa kehadiran pemuda/i bukanlah menapikkan para "Sepuh" yang tlah terlebih dahulu membangun pondasi Kota ini..... namun sebagai pelengkap atas kecepatan tantangan jaman yang mampu diraih, dengan memposisikan PKB Kota Cimahi, adalah jembatan terbaik dalam mengolah polaristik kehidupan yang berwarna, fleksibel dan bermoral....
Kehadiran pemuda dalam tubuh PKB Kota Cimahi, bukan lagi sbg partisipan pasit/ aktif, tapi lebih menjadi para pelaku dan penggagas kebijakan, yang mengarahkan akan bentuk kemapanan kehidupan kota bagi sluruh warganya, hingga tentunya dengan akan menjadi barometer bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, guna mampu bersaing di mata Internasional//.....

SELAMAT dan SUKSES
bagi ACEP JAMALUDIN, S.HUM
sebagai Ketua Tanfidz DPC PKB Kota Cimahi periode 2011-2016
"Tonggak Pembaharu & Jembatan Generasi Muda Kota Cimahi, dalam membentuk kemandirian dan kemampanan kehidupan ber-Bangsa dan ber-Negara"